Desain Taman di Halaman Belakang Rumah Minimalis


Desain Taman Belakang Rumah Minimalis
Terlebih dulu kita ingatkan, bahwa Pemerintah telah menetapkan dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang pada pasal 29 menyatakan bahwa Pemerintah Kota harus mengusahakan antara 20 sampai 30% lahan untuk ruang terbuka hijau, baik publik maupun privat. Ketentuan ini bisa  kita terapkan pada bahasan kali ini, yaitu harus ada ruang terbuka keluarga alias taman dalam desain rumah minimalis kita.

Apakah hal tersebut sulit? Terus terang saja cukup susah. Sebabnya cukup terang benderang, yaitu keterbatasan lahan. Untuk membuat beberapa ruang utama seperti kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dan dapur saja sulit, apalagi untuk membuat ruang terbuka hijau alias taman. Banyak keluarga yang menghabiskan luas tanah dengan membangun keseluruhannya menjadi bangunan rumah, bahkan membuat tembok berkeliling menandai lokasi tanahnya. Sama sekali tidak ada ruang terbuka, halaman depan atau taman di belakang rumah.

Hal ini cukup memprihatinkan, karena manusia bukan makhluk individual. Manusia adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain dan alam semesta. Menghabiskan luas tanah dengan menutupinya menjadi lantai beton yang tidak menyerap air adalah kesalahan besar. Bila hal ini terjadi dalam skala luas, maka kehancuran ekologi tinggal menunggu waktu. Buktinya cukup banyak: kota Jakarta yang ruang terbuka hijaunya hanya lima persen sangat tidak mampu meresapkan air ke dalam  tanah, sehingga ketika hujan lebat yang terjadi adalah genangan air dan banjir dimana-mana. Ketika peristiwa ini terjadi beberapa hari bahkan minggu atau bulan, maka kerugian yang diakibatkan menjadi tidak sedikit, miliaran bahkan triliunan rupiah.

Menyelamatkan lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, kita bisa berpartisipasi dengan menyediakan ruang terbuka dalam rumah minimalis kita. Berapa sebaiknya lahan yang kita sediakan? Tergantung seberapa luas tanah anda. Bila anda mempunyai rumah minimalis tipe 45 dengan luas tanah 100 meter persegi, anda bisa menyediakan 20-30 meter persegi untuk ruang terbuka. Ruang terbuka tersebut bisa mencakup halaman depan atau pekarangan belakang rumah. Berikut ini adalah enam tips desain halaman belakang rumah minimalis.

#1. Halaman Depan atau Taman Belakang


Memilih halaman depan atau taman di belakang rumah sama-sama baiknya, tetapi taman di belakang rumah minimalis cenderung lebih disarankan. Apalagi bila belakang rumah anda berbatasan dengan ruang terbuka lain milik tetangga atau taman lainnya, sehingga kesannya lebih luas dan leluasa.


#2 Luas Lahan


Bila lahan sangat terbatas, ketersediaan tanah seluas 3x4 meter cukup memadai. Yang penting cukup untuk menempatkan beberapa jenis tanaman, sekaligus muat untuk duduk atau berdiri beberapa orang.

#3 Jenis Tanaman

Rumput dan Jenis Tanaman yang Cocok untu Taman Belakang Rumah Minimalis


Namanya taman tentu ada tanaman. Jenis tanaman pilihan untuk desain taman belakang rumah minimalis adalah tanaman perdu atau rumput yang hijau dan tidak terlalu tinggi. Melati putih dan krisan ungu sangat bagus menjadi pilihan. Bunga-bunga tersebut bisa anda tempatkan di sekeliling taman dan memberi ruang terbuka di tengahnya. Area terbuka di tengah bisa anda tutupi dengan rumput jepang yang mudah tumbuh dan gampang perawatannya.

#4 Bangku di Taman

Bangku dan Meja di Taman Belakang Rumah Minimalis


Apakah bisa menempatkan beberapa bangku atau kursi untuk taman. Ini bisa dilakukan, tetapi sebaiknya bukan yang permanen. Menempatkan kursi bambu sepanjang 2 meter bisa mengurangi keindahan ruangan. Anda bisa menempatkan kursi seperlunya saja ketika anda butuh taman untuk bercengkerama bersama keluarga. Kalau anggota keluarga terlalu banyak, anda bisa menggelar tikar. Kalau taman anda luas, penempatan tempat duduk yang permanen bisa dipertimbangkan.

#5 Kolam Ikan

Kolam Ikan Sederhana di Taman Belakang Rumah Minimalis


Taman tanpa air ibarat laut tanpa gelombang. Pada taman seluas 3x4 meter, anda bisa menempatkan kolam air seluas 1x1 meter dan sedalam 50 senti. Itu sudah cukup untuk menempatkan beberapa ikan koi beraneka warna plus beberapa bunga air seperti teratai. Untuk menjaga kesehatan ikan dan kemudahan perawatan, anda harus memastikan bahwa air bisa dikuras setiap saat dengan cepat sekaligus diganti dengan air baru. Sebaiknya penggantian air bisa dilakukan sekali dalam 24 jam.

#6 Ornamen Batu

Ornamen Batu Alam di Taman Belakang Rumah Minimalis


Selain taman, hal yang sering lazim ditempatkan di taman adalah batu alam. Bentuknya yang aneh dan menarik serta warnanya yang eksotik bisa memperindah taman minimalis kita. Ini boleh anda lakukan, juga bisa dikombinasikan dengan konblok. Pilihlah batu alam warna cerah dan tenang seperti warna pastel atau hijau atau biru laut. 

Bila anda menjalankan tips-tips desain halaman belakang rumah minimalis tersebut, insya Allah keberadaan taman hijau yang terbuka tidak lagi menjadi mimpi di siang bolong. Di tengah kepenatan sehabis bekerja, keberadaan taman belakang bisa menjadi penyejuk dan penyegar badan. Selain bisa Anda gunakan untuk kegiatan keluarga, anda juga bisa melakukan olahraga ringan setiap pagi seperti skipping atau yoga. 

 

No comments:

Post a Comment